Para  mahasiswa menuntut agar Lima Gugatan Mahasiswa (LIGA Mahasiswa) yang  sempat diajukan beberapa waktu lalu di Pemerintah Provinsi (Pemprov)  segera ditindaklanjuti. Lima gugatan tersebut yakni berantas mafia  anggaran di Sumsel, hentikan pembangunan RS Siloam, tinjau kembali  program berobat dan sekolah gratis, stop penjualan aset-aset daerah dan  prioritaskan pembangunan sektor layanan publik.
Pantauan  dilapangan, para mahasiswa dengan membawa atribut aksi seperti spanduk  yang berisikan “Liga Mahasiswa”, poster, bendera serta beberapa atribut  aksi lainnya bergerak dari kantor Sekretarian BEM Unsri menuju Gedung  Auditoroum Unsri yang berada tidak jauh dari kantro sekretarian BEM.
Para  mahasiswa bergerak dengan meneriakan yel-yel sehingga mengundang  perhatian mahasiswa lainnya. Selain itu juga, para orang tua mahasiswa  yang sedang menghadiri acara wisuda nampak terkejut dengan kehadiran  mahasiswa dalam melakukan aksi.
Didepan  gedung Auditorium, para mahasiswa terus meneriakan yel-yel dan menuntut  agar gubernur segera keluar untuk memenui mahasiswa. Selelah melakukan  aksi selama hampir satu jam, akhirnya, gubernur bersedia menemui para  pahasiswa. 
Sempat  terjadi ketegangan antara para mahasiswa dengan petugas kampus maupun  pengawal gubernur saat koordinator aksi yang juga Presiden Mahasiswa  (Presma) Unsri, Dedi Susanto terus berorasi yang ongein merebut mikrofon  meskipun gubernur sudah hadir. Nampak diraut wajah gubernur sedikit  berang dengan aksi yang dilakukan mahasiswa.
Alex  Nurdin, didepan peserta aksi mengungkapkan, tuntutan mahasiswa yang  diajukan beberapa waktu lalu sudah diterima dan akan dievaluasi.”Saya  sudah terima semua, nanti akan kami evalusasi. Untuk itu, kami meminta  agar para mahasiswa tidak berburuk sangka. Kita akan tindaklanjuti,”  ujarnya.
Selain  itu, lanjutnya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait dan  akan mengagendakan pertemuan antara para mahasisawa dengan pihak  pemprov.”Kita atur waktu untuk mengadakan pertemuan, kita akan  koordinasikan dulu,”katanya dan langsung meninggalkan pengunjuk rasa.
Koordinator aksi, Dedi Susanto saat diwawancarai mengatakan, tidak sependapat dengan apa yang disampaikan gubernur.  Pihaknya  menilai, penyampaian tersebut tidak sama sekali menyentuh permasalahan  yang sedang dibicarakan.”Kami tidak sependapat dan kurang puas.  Buktinya, saat kami menanyakan lima gugatan mahasiswa, gubernur tidak  menjawabnya,” ujarnya dengan nada tinggi.
Dengan  demikian, lanjutnya, para mahasiswa se Sumsel yang sebelumnya sudah  mendeklarasikan diri di Pemprov akan terus mengawal lima gugatan  tersebut hingga tuntutannya terpenuhi.”Kita akan terus kawal sampai  dipenuhi. Jika tidak, BEM se Sumsel akan turun ke jalan dan akan  melakukan aksi yang lebih besar lagi,” tegasnya.
Usai  melakukan aksi, para mahasiswa bubar dengan tertib. Meskipun aksi  tersebut tidak mendapat pengawalan patugas kepolisian Polres OI, aksi  berjalan tertib dan lancar. 
Untuk  diketahui, wisuda ke- 99 yang merupakan wisuda keempat tahun akademik  2010/2011, diikuti oleh 1.225 wisudawan yang terdiri dari 528 mahasiswa  yang mengikuti kuliah di Unsri Palembang dan 727 orang mahasiswa yang  mengikuti kuliah di kampus Unsri Indralaya.
Adapun  jumlah peserta Wisuda ke-99 berdasarkan jenjang program adalah, untuk  Program Pascasarjana terdiri dari 154 orang, Program Sarjana 958 orang  dan Program Diploma 143 orang. Selain itu, dari 1.255 peserta wisuda  hanya 137 orang yang mendapatkan predikat lulus dengan pujian.
Selain  Gubernur Sumsel, Alex Nurdin, wisuda tersebut dihadiri Wabup OI, Daud  Hasyim serta para tamu undangan. Acara wisuda dipimpin oleh Prof Dr  Badia Perizade, didamping pembantu rektor, dekan dan jajarannya.
Sumber Indowarta 

Good Job..!
BalasHapusmassa terbanyak berasal dari punggawa BEM FAPERTA BERKOBAR....!!!
kEEP Our SpIriTT... ^_^
GUBMA FP UNSRI