“Rata-rata memang petani, tapi ada juga yang bekerja disektor lainnya. Petani juga ada banyak kategori pemilik lahan, pekerja sebagai buruh atau hanya sekadar mencari tambahan saja mungkin sebagai penyadap karet,” katanya.
Lanjutnya, dari 15 desa dan satu kelurahan, sedikitnya terdapat enam desa merupakan wilayah pertanian antaralain Desa Bakung, Lorok, Parit, Rambutan, Pulau Kabal, Soak Batok dan sebagainya. “Sebagian areal pertanian ada yang sudah dipanen dan sebagian lagi belum. Selain sebagai meta pencaharian, diharapkan pendapatan penduduk juga mengalami kenaikan seiring dengan stabilnya harga karet dan kelapa sawit,” katanya.
Disinggung soal jumlah PAD per tahun yang didapatkan, Afrizal mengaku tidak mengetahui. Pasalnya soal PAD dan pajak lainnya masyarakat langsung membayarkannya ke Dispenda OI. “Kalau kami tidak tahu soal pajak dan PAD dari pertanian, soalnya warga langsung membayar ke Dispenda.Kita hanya mengimbau agar warga taat pajak untuk pembangunan desa dan seluruh lapisan aspek,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar