Kamis, 08 September 2011

Filled Under:

Stop Impor, Garam Menuju Swasembada

Share

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Radjasa mengemukakan, pemerintah akan melaksanakan swasembada garam. Pemerintah pun sudah memutuskan untuk menghentikan impor garam.
"Kesimpulan kita yang pertama, kita bertekad untuk melaksanakan swasembada garam. Untuk itu, Kementerian Perindustrian akan terus meningkatkan produksi garam bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk pembinaan petani. Sekaligus juga melokasi-lokasi di mana yang ideal untuk (produksi) garam dan sudah teridentifikasi melalui peta yang dibuat oleh Menteri KKP di seluruh tanah air kita," ujar Hatta seusai memimpin rapat koordinasi mengenai garam di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/9/2011) sore.
Rencana swasembada tersebut nantinya tidak hanya sebatas garam konsumsi. Garam industri pun akan ditargetkan untuk swasembada, namun secara bertahap. "Bahkan kita bertekad juga tidak hanya garam konsumsi yang bisa kita swasembada. Akan tetapi secara bertahap kita akan menswasembadakan juga garam industri yang sekarang masih 100 persen kita impor," ujarnya.
Terkait importir garam, Hatta melihat ada indikasi pelanggaran terhadap waktu yang ditemukan oleh tim investigasi. Terhadap hal ini, pemerintah akan memberikan dua pilihan sesuai dengan ketentuan yang ada, yaitu garam eskpor ulang atau dimusnahkan.
"Yang kedua, mereka (importir garam) yang tetap memenuhi schedule-nya dan sesuai dengan rekomendasi Menteri Perindustrian, dan juga sesuai pula dengan ketentuan yang ada di Menteri Perdagangan, maka terhadap garam tersebut kita rilis. Dengan catatan mereka sudah memenuhi ketentuan-ketentuan termasuk juga menyerap 50 persen garam rakyat," tegas Hatta.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menyatakan rasa senangnya atas dihentikannya impor garam. "Tapi tadi (di rapat koordinasi) sudah bersepakat semuanya, stop dengan impor-impor ini. Kata-kata impor sudah tidak ada lagi," sebut Fadel.
"(Garam impor) yang sudah masuk ke sini, tapi memenuhi syarat-syarat izinnya itu dirilis. Itu mungkin dua perusahaan, yang di Medan satu. Tapi di sini yang tidak memenuhi syarat itu dimusnahkan atau direekspor," kata Fadel seraya menyebutkan jumlah garam yang akan dimusnahkan atau ekspor itu sekitar 20.000 ton.
Hingga kini realisasi impor garam telah mencapai 935.000 ton dari kuota impor garam konsumsi sebesar 1,04 juta ton pada tahun ini.
(sumber: kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar