JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kabinet RI Dipo  Alam selaku anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) dan  mantan Ketua Dewan Mahasiswa UI menentang upaya penggulingan Rektor UI  Gumilar Rusliwa Somantri yang dimotori kalangan dalam dan luar kampus  tersebut.
"Upaya itu kurang patut dan tidak mendidik. Universitas  bukan partai politik, juga bukan kancah politik untuk pemakzulan," kata  Dipo di Jakarta, Minggu (4/9/2011) malam. Komentar Dipo itu dilontarkan  terkait wacana penggulingan Rektor UI pascapemberian gelar Doktor  Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi Abdullah.
"Tidak  patut juga membentuk rektor perjuangan atau tandingan karena semuanya  ada dalam statuta UI dan juga peraturan pemerintah dalam pendidikan,"  lanjutnya.
Dipo meminta para civitas akademika UI tidak  terpengaruh oleh ajakan untuk menggulingkan rektor karena tindakan itu  kurang tepat. Jika masalahnya menyangkut statuta UI sebagai universitas  yang besar dan terhormat, Dipo menawarkan akan mempertemukan Rektor UI  dengan Emil Salim, para guru besar lain dan wali amanah UI, serta  Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh dalam pertemuan keluarga besar  UI.
"Saya sudah telepon Pak Emil Salim dan beliau setuju. Jadi,  tak benar kalau beliau ikut orasi ilmiah di UI untuk menurunkan rektor  terkait pemberian gelar doctor honoris causa pada Raja Arab Saudi,"  katanya.
Pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Abdullah  oleh Rektor Universitas Indonesia Gumilar R Sumantri dikecam oleh  kalangan aktivis HAM dan sebagian guru besar UI. Kecaman itu bahkan  mengarah pada isu penggulingan rektor.
Dipo mencermati adanya  ajakan kepada para dosen, mahasiswa, alumni UI, dan masyarakat umum di  internet untuk menaruh batu di Rektorat UI serta menghadiri pidato Emil  Salim pukul 10.00 WIB di kampus UI Depok, Senin (5/9/2011) besok. Dipo  menegaskan, pidato Emil Salim itu sama sekali tidak terkait dengan  pemberian gelar untuk Raja Abdullah.
"Prof. Emil hanya akan pidato  membahas good governance untuk UI, sama sekali tidak pidato mengenai  pemberian gelar Dr Hc ke Raja Arab Saudi," ujarnya seraya meminta agar  masalah-masalah internal kampus diselesaikan secara kekeluargaan.
"Menghadapi  peristiwa ini, kita tak perlu menuruti nafsu untuk bertengkar, tapi  harus berkepala dingin untuk menyelesaikan masalah perbedaan pendapat  dengan baik. Jangan mau dikilik oleh pihak-pihak yang memang sengaja  untuk menunggangi momentum pemberian gelar honoris causa itu menjadi  masalah besar," kata Dipo Alam.
Mantan aktivis mahasiswa yang  terkenal pemberani itu sudah mendapat laporan bahwa ada pihak-pihak  tertentu yang ingin memperkeruh suasana dala orasi besok pagi. Untuk  itu, Dipo merasa terpanggil turun ke lapangan guna mencegah jangan  sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan coba-coba  memperkeruh masalah rumah tangga UI karena UI bisa menyelesaikan masalah  secara dewasa. Jangan memanas-manasi keadaan, kalau ada yang nimbrung  akan saya lawan," katanya.
Menjawab pertanyaan jika Emil Salim  datang dan berorasi menentang pemberian gelar pada Raja Arab Saudi, Dipo  merasa yakin bahwa Emil Salim tidak akan terpancing untuk melakukan  hal-hal yang dapat memperkeruh suasana. Meski demikian, Dipo juga  meminta agar Rektor UI sudi mendengar suara dan kritik dari kalangan  kampusnya sendiri.
Senin, 05 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar