Sejumlah mahasiswa di Bandung melakukan aksi bertema Segelas Beras untuk Petani Pangelengan. Aksi ini dilakukan di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jumat (29/7/2011). 
Sekira 10 mahasiswa membawa gelas-gelas air mineral berisi beras untuk  dijual kepada pejalan yang lewat. Aksi simpatik yang rencananya digelar  selama sebulan ini ditargetkan mendapat tiga ton beras yang akan  dibagikan kepada 1.500 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Pangalengan  yang terancam kehilangan lahan pertanian.
Koordinator Forum Mahasiswa Nasional (FMN) Bandung, Reza Ali Fahmi, menjelaskan aksi Segelas Beras untuk Petani Pangelengan ini bagian dari forum gabungan berbagai organisasi masyarakat bernama The Humanitarian Center Indonesia Bangkit (HCIB) Kota Bandung.
HCIB terdiri dari Aliansi Gerakan Reformasi Agraria (AGRA), Lembaga  Bantuan Hukum (LBH) Bandung, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jabar, FMN  Bandung, GMKI Bandung, dan UKSK UPI.
"Diharapkan, dari aksi ini masyarakat peduli terhadap nasib petani yang  kehilangan lahan garapannya," Reza, di sela aksi simpatik.
Aksi ini dilatarbelakangi setelah 1.500 KK petani di Kecamatan  Pangalengan, Kabupaten Bandung, terancam kehilangan lahan garapan  terlibat sengketa lahan dengan PD Kertasari Mamin-Perusahaan Agribisnis  dan Pertambangan (PDAP), sebuah perusahaan BUMD milik pemerintah daerah.
"Lahan para petani Pangalengan diambil alih PDAP. Mereka juga mendapat  teror dan intimidasi sehingga para petani tidak punya lahan yang bisa  digarap. Sejumlah 1.500 KK terancam kehilangan lahan pencaharian  mereka," paparnya.
Dia mengimbau, masyarakat berkontriusi dengan menyumbangkan minimal  segelas beras. Dia yakin, nasib petani secara nasional banyak yang  mengalami hal serupa seperti petani Pangalengan.
"Saya harap kampanye segelas beras ini diikuti mahasiswa yang ada di daerah manapun," ungkapnya.
(sumber: Okezone.com)
Senin, 08 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar