Kamis, 21 Juli 2011

Filled Under:

Mentan Harapkan Kepala Daerah Jaga Lahan Produktif

Share
Menteri Pertanian Suswono meminta kepada seluruh Kepala Daerah untuk tetap menjaga sawah produktif di daerahnya masing–masing.
Hal ini berkaitan dengan banyaknya alih fungsi lahan sawah produktif menjadi lahan perkebunan seperti sawit dan karet. Mentan mengatakan bahwa alih fungsi lahan sawah produktif ini bisa menjadi ancaman krisis pangan di Indonesia karena banyak petani yang memilih mengolah tanaman perkebunan yang dianggap lebih menguntungkan dari sisi ekonomis dibandingkan dengan tanaman pangan.
Hal tersebut dijelaskan Mentan pada saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Batanghari, Jambi beberapa waktu lalu,"Kita mintapemerintah daerah tetap menjaga sawah-sawah produktif dan harus pula memperbanyakluasan sawah. Meskipun sawit memberi kontribusi besar bagi perekonomian masyarakat, tapi tolong sawah produktif kita jangan diubah menjadi kebun karetatau sawit semua,” urai Mentan.
Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang semakin banyak maka kebutuhan pangan pun menjadi semakin besar, haltersebut menjadi masalah krusial yang harus ditangani dengan baik.
Ke depan, pemerintah berupaya melakukan perlindungan terhadap pertanian tanaman pangan. Menurut Mentan, tanaman pangan pokok harus diutamakan dan masalah alih fungsi lahansawah ini akan diimbangi dengan pencetakan sawah-sawah yang produktif.
“Alih fungsi lahan pertanian bisa dilakukan dalam kondisi terpaksa. Kondisi itukarena ada kepentingan mendesak dan tentu saja ada aturan-aturan pergantian darisawah produktif ke fungsi lain dalam undang-undang perlindungan tanamanpangan,” tambahnya.
Secara khusus, Mentanj uga meminta kepada masyarakat Jambi untuk menyukseskan swasembada daging 2014 dengan melakukan pengembangan sapi perah di lahan perkebunan. “Potensi lahan perkebunan di Jambi memberi kontribusi yang luar biasa, dan harus didayagunakan secara maksimal. Pola pengembangan tanaman sawit ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan ternak. Kalau saja dari total luas lahan perkebunanyang ada dimana setiap hektar ada 2 ekor sapi perah yang dikembangkan, maka ini akan menjadi potensi daging sapi yang sangat besar,” papar Mentan.

2 komentar:

  1. Tuh dengar bapak kepala daerah yang terhormat..jaga dan jagaaaaa.....!!!!

    BalasHapus
  2. MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA PANEN TIBA
    dengan tanam padi pola gabungan SRI, PO, dan sistem JAJAR LEGOWO ... lanjutan ...



    PUPUK ORGANIK AJAIB SO/AVRON/NASA merupakan pupuk organik lengkap yang memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan mikro tanah dengan kandungan asam amino paling tinggi yang penggunaannya sangat mudah,
    sedangkan EM16+ merupakan cairan bakteri fermentasi generasi terakhir dari effective microorganism yang sudah sangat dikenal sebagai alat composer terbaik yang mampu mempercepat proses pengomposan dan mampu menyuburkan tanaman dan meremajakan/merehabilitasi tanah rusak akibat penggunan pupuk dan pestisida kimia yang tidak terkendali,
    sementara itu yang dimaksud sistem jajar legowo adalah sistem penanaman padi yang diselang legowo/alur/selokan, bisa 2 padi selang 1 legowo atau 4 padi selang 1 legowo dan yang paling penting dalam tani pola gabungan ini adalah relative lebih murah.

    CATATAN:
    1. Bagi Anda yang bukan petani, tetapi berkeinginan memakmurkan/mensejahterakan petani sekaligus ikut mengurangi tingkat pengangguran dan urbanisasi masyarakat pedesaan, dapat melakukan uji coba secara mandiri system pertanian organik ini pada lahan kecil terbatas di lokasi komunitas petani sebagai contoh (demplot) bagi masyarakat petani dengan tujuan bukan untuk Anda menjadi petani, melainkan untuk meraih tujuan yang lebih besar lagi, yaitu ANDA MENJADI AGEN SOSIAL penyebaran informasi pengembangan system pertanian organik diseluruh wilayah Indonesia.
    2. Cara bertani organik tidak saja hanya untuk budidaya tanaman padi sawah, tetapi bisa juga untuk berbagai produk-produk Agro Bisnis yang meliputi pertanian (padi, palawija, buah dan sayuran), perkebunan, perikanan, dan peternakan.

    Hasil panen setelah menggunakan Pupuk Ajaib SO
    Kesaksian untuk tanaman pertanian tanpa pestisida kimia, dan perangsang tumbuh tambahan lainnya :
    * Cabe Organik bias mencapai 6 kg/pohon, dan umur tanaman bisa sampai 3 tahun.
    * Padi Organik bias mencapai rata-rata 16—24 ton / hektar.
    * Bawang Merah Organik bisa mencapai diatas 24–36 ton / hektar
    * Jamur Tiram Organik bisa meningkat 300 % dari biasanya, dan bebas ulat !
    * Bawang Daun Organik bisa mencapai rata-rata 1 kg/batang
    * Kol Organik bisa mencapai rata-rata 5-8 kg/pohon
    * Sawit yg sudah tidak produktif bisa kembali lagi produktif, sedangkan yg diberi pupuk
    kimia tidak ada perubahan
    Kesaksian untuk hewan dan ikan tanpa vaksin, antibiotik, dan vitamin lainnya :
    * Nila 3cm dirawat 2 minggu bisa sebesar umur 2 bulan padahal pakannya hanya
    ampas tahu & bekatul.
    * Bebek afkir yang biasanya telurnya hanya 10% bisa meningkat jadi 50% lebih.
    * Sapi beratnya meningkat di atas 1,5 kg/hari padahal pakannya hanya daun-
    daunan saja.
    * Broiler bisa panen pada hari ke 28-29 berat 1,5-1,7 kg
    * Pembibitan lele angka kematian bisa sampai pada 0%
    * Budidaya belut bibit 3 bulan bisa mencapai berat rata-rata 500 gram/ ekor
    * Lele 5—7 cm bisa panen dalam waktu 29 hari

    Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

    AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI!!!! SIAPA YANG AKAN MEMULAI? KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI? KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

    Anda siap menjadi donatur bagi pekerja sosial agen penyebaran informasi, atau Anda sendiri merangkap sebagai pekerja sosial agen penyebaran informasi itu dilokasi sekitar anda berada, atau pada wilayah yang lebih luas lagi diseluruh Indonesia

    komentar Anda silahkan di:
    omyosa@gmail.com, atau di
    02137878827, 081310104072, atau
    bisa juga komentar langsung di http://frigiddanlemahsahwat.blogspot.com/2011/07/pertanian-pembangunan-pertanian.html

    BalasHapus