Selasa, 09 Agustus 2011

Filled Under:

Student Financing, Solusi Biaya Kuliah?

Share
"Mereka meminjam uang ini dan mengembalikannya untuk kemudian bisa digunakan lagi membiayai adik-adik atau generasi di bawahnya."

Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) sebenarnya pernah ada pada masa Orde Baru, yaitu saat anggaran pendidikan belum dialokasikan 20 persen dari APBN. Namun, saat reformasi justru dihentikan.
Kini, sejumlah yayasan dan lembaga nirlaba ada yang memberikan pinjaman lunak kepada mahasisawa. Hal seperti ini salah satunya dilakukan oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui program Dana Siswa Bangsa.
        Sebagai langkah awal, pinjaman lunak diberikan untuk mahasiswa yang kuliah di kampus di bawah naungan PSF, yaitu Sampoerna School of Educatin (SSE) dan Sampoerna School of Business (SSB). "Selama ini PSF kan banyak bergerak pada pemberian beasiswa. Tapi, belakangan kita melihat dari segi funding kok habis begitu saja. Maksudnya, kalau kita punya uang 100 hanya untuk satu anak, ya, habis untuk satu anak saja, bantuan kita tidak bisa berkesinambungan dan lebih luas. Untuk itu mraka memulai mencoba memberikan student financing.
        Student financing pada prinsipnya adalah sistem uang berputar. Dengan cara itulah akses yang terbuka lebih luas bagi kesinambungan pembiayaan mahasiswa tidak mampu.
"para mahasiswa meminjam uang ini dan mengembalikannya untuk kemudian bisa digunakan lagi membiayai adik-adik atau generasi di bawahnya.
        Di SSE dan SSB, lanjut dia, pinjaman dicairkan kepada para mahasiswa tiap semester. Tahun ini, program Dana Siswa Bangsa membiayai 75 mahasiswa di SSE dan 75 mahasiswa di SSB.
"Mahasiswa akan mengembalikan dana kuliahnya itu setelah bekerja antara 11 sampai 14 tahun ke depan,".
        Kredit atau pinjaman lunak untuk mahasiswa semakin mendesak diwujudkan pemerintah seiring dengan semakin tingginya biaya pendidikan tinggi. Pinjaman lunak itu untuk mencegah calon mahasiswa tak bisa kuliah seperti yang "nyaris" terjadi pada Ahmad Ainun Nadjib dan Hermawan Bagus. Keduanya, meskipun lolos pada SNMPTN, hampir tidak bisa melakukan daftar ulang karena keterbatasan biaya kuliah di Universitas Jember.

1 komentar:

  1. Hi mates, good piece of writing and fastidious urging commented at this place,
    I am genuinely enjoying by these.

    Take a look at my web page getting a man to fall in love with you

    BalasHapus