TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Seiring dengan jatuhnya harga kedelai di pasar dunia, harga kedelai di dalam negeri pun menjadi melemah.Sebagaimana dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi  (Bappebti) Kementerian Perdagangan , Jumat (11/11/2011), di Pati Jawa  Tengah, harga Kedelai juga mengalami penurunan.Harga kedelai sebelumnya berada pada posisi Rp 7.000 per kilogram (kg), kini bertahan pada kisaran Rp 6.500 per kg.
“Harga kacang kedelai mengalami penurunan harga karena produksi kedelai petani bertambah saat MT III."
Semantara, produksi kedelai dari para petani pada MT III ternyata juga berpengaruh terhadap harga jual kedelai impor.Lebih lanjut, sejak Januari hingga September, harga kedelai impor  masih di kisaran Rp 7.000 per kg. Memasuki periode Oktober 2011, harga  kedelai turun menjadi Rp 6.000 per kg.
Namun, menginjak pekan pertama bulan November, harga komoditas tersebut naik tipis di kisaran Rp 6.500 per kg.Sementara itu, produksi kedelai di Kabupaten Lampung Timur mencapai  699 ton karena meningkatnya luas tanam. Pada musim lalu luas tanam  sekitar 267 hektare sedangkan pada musim ini mencapai 927 hektare atau  terjadi penambahan 660 hektare.
Di pasar dunia sendiri, pada penutupan perdagangan di bursa CBOT  (Chicago Board of Trade) harga Kedelai berjangka mengalami penurunan  Kamis (10/11/2011). Harga Kedelai berjangka untuk kontrak Januari 2012  mengalami penurunan sebesar 1.5% dan ditutup pada posisi 11.675 dolar  per bushel.
Harga kedelai melemah di tengah spekulasi bahwa curah hujan cukup  akan mampu meningkatkan produksi Kedelai di kawasan Amerika Selatan.
Curah hujan tinggi yang akan terjadi selama dua minggu ke depan akan  memberikan keuntungan yang cukup baik bagi para petani di Brazil dan  Argentina, dua produsen Kedelai terbesar setelah AS.

0 komentar:
Posting Komentar